Penyelamatan kapal tenggelam merupakan salah satu tugas yang penuh tantangan dan membutuhkan solusi yang tepat, terutama di perairan Indonesia yang begitu luas dan kompleks. Menurut data Badan SAR Nasional, setiap tahunnya terjadi ratusan kecelakaan kapal di perairan Indonesia, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materi yang besar.
Menurut Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, penyelamatan kapal tenggelam di perairan Indonesia memang tidak mudah dilakukan. “Kita memiliki laut yang begitu luas, dengan arus yang tidak menentu dan cuaca yang tidak bisa diprediksi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR dalam melakukan operasi penyelamatan,” ujarnya.
Salah satu solusi yang diusulkan oleh para ahli adalah peningkatan kerjasama antara instansi terkait, seperti Basarnas, TNI AL, dan pihak swasta yang memiliki kapal-kapal penyelamat. “Kerjasama yang baik antarinstansi sangat diperlukan agar proses penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif,” kata Pakar Kelautan dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Slamet Soebjakto.
Selain itu, penggunaan teknologi canggih juga menjadi solusi yang diusulkan untuk mempermudah proses penyelamatan kapal tenggelam. “Dengan menggunakan teknologi sonar dan robot bawah air, diharapkan proses pencarian dan penyelamatan korban bisa dilakukan dengan lebih efisien,” ujar Direktur Teknologi dan Operasi PT XYZ, Budi Santoso.
Meskipun tantangan dalam penyelamatan kapal tenggelam di perairan Indonesia memang besar, namun dengan kerjasama yang baik antarinstansi dan penggunaan teknologi yang tepat, diharapkan proses penyelamatan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. “Keselamatan jiwa manusia adalah yang terpenting dalam setiap operasi penyelamatan,” tambah Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi.