Pengaruh Sampah Plastik terhadap Ekosistem Laut di Indonesia memang menjadi perhatian serius bagi kita semua. Sampah plastik yang semakin banyak di laut tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berdampak buruk bagi kehidupan biota laut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, mengingat Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang begitu melimpah.
Dr. Dwi Adhiasto, seorang ahli biologi laut dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa sampah plastik dapat mengganggu proses fotosintesis fitoplankton, yang merupakan salah satu sumber makanan utama bagi biota laut lainnya. “Jika proses ini terganggu, maka rantai makanan di ekosistem laut juga akan terganggu,” ujarnya.
Selain itu, Dr. Adhiasto juga menekankan bahwa sampah plastik yang terus bertambah di laut dapat menyebabkan kerusakan pada terumbu karang yang menjadi rumah bagi berbagai spesies ikan dan biota laut lainnya. “Terumbu karang yang rusak akan berdampak pada turunnya populasi ikan dan biota laut lainnya, yang pada akhirnya akan berdampak pada mata pencaharian nelayan yang bergantung pada laut,” tambahnya.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah, seperti melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai di beberapa daerah. Namun, upaya ini masih dirasa belum cukup efektif mengingat jumlah sampah plastik yang terus bertambah setiap tahunnya.
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat juga perlu turut serta dalam mengurangi penggunaan plastik dan membuang sampah plastik dengan benar. Dengan demikian, kita dapat menjaga keberlanjutan ekosistem laut di Indonesia untuk generasi yang akan datang. Semoga kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dapat terus meningkat di kalangan masyarakat Indonesia.